Pages

Sunday, July 13, 2008

Purbalingga Sentra Rambut Palsu Kedua di Dunia Kompas.com -

13/07/2008

https://news.kompas.com/read/2008/07/13/19244448/purbalingga.sentra.rambut.palsu.kedua.di.dunia.


Kabupaten Purbalingga mulai tahun 2008 ini memantapkan diri sebagai sentra pembuatan rambut dan bulu mata palsu kedua di dunia, setelah Gwangju, Korea Selatan. Purbalingga kini memiliki 18 industri pembuatan rambut dan bulu palsu yang semuanya berasal dari modal asing, dan telah menyerap 30.000 tenaga kerja.

Keyakinan itu, menurut Bupati Purbalingga Triyono Budi Sasongko, muncul saat dirinya sepekan lalu diundang oleh para pengusaha Korea Selatan mengunjungi sejumlah industri pembuatan rambut palsu di Korea Selatan.

"Dari hasil kunjungan itu, saya meyakini industri rambut palsu Purbalingga merupakan industri ramput palsu nomor satu di Indonesia, sekaligus sebagai yang ke dua di dunia setelah Gwangju," katanya, Sabtu (12/7).

Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Purbalingga menarik minat para pemodal asing dari industri rambut palsu itu, menurutnya, bisa dijadikan citra tersendiri bagi Purbalingga yang selama ini dikenal hanya sebagai salah satu kota kecil di Jawa Tengah.

"Image atau citra sebagai kota rambut palsu, paling tidak akan menjadi ikon tersendiri bagi kota kecil seperti Purbalingga ini," lanjutnya. Dari sisi pendapatan, Bupati Purbalingga mengakui, keberadaan 18 penanam modal asing itu nyaris tak memberikan kontribusi apa pun bagi Purbalingga, selain hanya pajak bumi bangunan.

Selebihnya untuk pajak ekspor dari setiap produk yang diekspor ke luar negeri, lebih dinikmati oleh pemerintah pusat. Namun 18 PMA itu, katanya, dapat memberikan jalan keluar dari kemelut pengangguran yang dialami Purbalingga selama ini. Karena itu kami tetap mendukung penanaman modal asing yang dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.

"Contohnya seperti sekarang ini, sudah 30.000 orang terserap dalam industri pembuatan rambut palsu ini," katanya. Kepala Bagian Humas Pemkab Purbalingga Djoko Triwinarso mengatakan, selain 18 PMA asal Korea Selatan yang bergerak di bidang usaha pembuatan rambut palsu, Purbalingga juga memiliki satu PMA lagi asal Jepang yang bergerak di bidang usaha pembuatan peralatan makan dari kayu.

Dari 19 PMA tersebut, lanjutnya, telah meningkatkan nilai investasi asing di Purbalingga selama tahun 2007 kemarin, yakni naik hingga Rp 39 miliar atau naik sekitar 37 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Selama tahun 2002 hingga 2007 saja, Pemkab Purbalingga menyetujui tujuh proyek PMA dengan nilai 6.830 juta dollar AS, dan kini dapat menyerap tenaga kerja hingga 3.726 orang.

Bersamaan dengan itu, Purbalingga juga mer ealisasikan tujuh proyek PMA lainnya senilai 7.725 juta dollar AS dan telah menyerap tenaga kerja sebanyak 3.433 orang. "Hampir dari setiap proyek asing itu, rata-rata dapat menyerap 575 orang tenaga kerja. Jumlah itu jauh di atas rata-rata penyerapan tenaga kerja di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, maupun DKI Jakarta," katanya menjelaskan.